Pekerjaanku sejak awal bulan Desember
hingga hari ini tidak terlalu berat. Hampir sebagian besar waktuku akhir-akhir
ini dihabiskan untuk persiapan-persiapan perayaan natal gerejaku. Sudah 4 tahun
aku kehilangan moment seperti ini.
Semasa kuliah, aku begitu menyibukkan diriku dengan ujian-ujian akhir
semesterku. Jarang sekali aku mengikuti pelayanan natal ketika aku di Malang.
Biasanya di moment akhir tahun
seperti ini, aku sengaja mendengarkan lagu-lagu natal dari laptopku sembari
mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Tahun ini, begitu banyak
harapanku di awal tahun 2014 yang menjadi kenyataan. Aku sempat menuliskan di bukuku
bahwa aku ingin sekali melewati tahun 2014 dengan kembali melayani Tuhan. Aku
melalui 4 tahun masa kuliahku tanpa pelayanan apapun. Tanpa pelayanan apapun
selam 4 tahun di Malang, tentu saja membuat aku benar-benar mengalami
kekosongan. Ketika di gereja, aku selalu iri melihat mereka yang dapat melayani
Tuhan dengan begitu bersukacita, sedangkan aku, jangankan melayani, untuk pergi
ke gereja setiap minggu saja aku sudah begitu bersyukur. Jarak gereja yang
cukup jauh, ditambah lagi aku tidak memiliki kendaraan saat itu membuatku
benar-benar tidak dapat melakukan apapun.
Tahun 2014, Tuhan benar-benar
mendengar dan menjawab doaku. Aku dipercayakan sebuah kendaraan yang membuatku
dapat terjun pada suatu pelayanan. Aku juga bergabung dalam sebuah komsel yang
merupakan komunitas anak muda di gereja. Berawal dari komsel, aku belajar
begitu banyak hal. Aku dikuatkan oleh teman-teman seiman, aku didorong untuk
melayani Tuhan.
22 Maret 2014, aku bertemu dengan
seorang teman yang begitu baik dan merupakan anak kesayangan Tuhan. Hari itu
juga, Tuhan mempercayakan aku untuk melakukan pelayanan pertamaku sebagai consellor di acara KKR gereja. Begitu
banyak yang begitu aku syukuri saat itu. Di saat aku benar-benar merasa
kesepian, Tuhan menghadirkan begitu banyak teman di hidupku. Tuhan mengajariku
banyak hal dari mereka semua.
Bulan April 2014, aku memutuskan
untuk pulang kembali ke tempat kelahiranku, tentu saja saat itu aku telah lulus
kuliah. Tidak mudah untuk memutuskan hal tersebut, tetapi di dalam hatiku
muncul suatu kerinduan untuk memberikan buah sulungku di tempat kelahiranku.
Aku ingin sekali melayani Tuhan di pemuda remaja gerejaku di Lombok. Tahun
pertama kelulusanku, aku ingin mempersembahkannya untuk Tuhan. Terkadang
mungkin banyak yang berpikir bahwa aku terlalu bodoh untuk kembali ke kampung
halaman, sedangkan begitu banyak kota-kota besar yang menjanjikan karir yang
begitu baik. Tetapi ada satu kalimat yang beredar di kepalaku saat itu, “I don’t know my future, but I know who hold
my future”. Aku tahu Tuhan sudah merancangkan segala hal yang terbaik di
hidupku, masa depanku, cita-cita, dan cinta. Kepulanganku ke Lombok membuatku
menjadi jauh dengan teman-teman yang baru saja aku kenal. Tentu saja ada
perasaan sedih, tetapi ada damai sejahtera yang jauh melebihi apapun ketika aku
mengingat misi yang Tuhan berikan untukku saat itu.
Setelah kepulanganku, hari-hari
aku lewati dengan begitu cepat. Tuhan mempercayakan aku untuk memimpin sebuah
komunitas kecil pemuda remaja di gereja. Tuhan juga mempercayakan pelayanan
lain untukku. Aku melewati bulan demi bulan dengan sukacita yang luar biasa.
Ada kalanya aku begitu merasa
kesepian. Jauh dari teman-temanku di Malang, jauh dari keramaian, bahkan teman
terbaikku jarang sekali menghubungiku akhir-akhir ini. Tetapi di dalam
ketenangan, aku benar-benar dapat mendengarkan suara Tuhan.
Ada banyak hal yang membuat dunia
tampaknya begitu ramai, tetapi merasakan suatu kekosongan. Aku pernah
mengalaminya, dan membuatku lupa tentang penciptaku. Aku bersyukur Tuhan
menarikku dengan cepat. Hari ini, aku sedang menjalani proses penetralan. Tuhan
membawaku pada masa ketika tidak ada seorang pun yang menjadi tempat aku
bercerita tentang begitu banyak hal. Tidak ada seorang pun yang dapat aku
percaya selain diriNya. Aku tidak menghabiskan waktuku dengan media sosial yang
dulu sempat menyita banyak waktuku.
Ketika segala hal menjadi tidak
sesuai dengan keinginanku, aku mencoba belajar untuk diam dan tenang. Aku tidak
memprotes apapun kepada Tuhan, bahkan untuk janjiNya yang belum terjadi di
hidupku. Ketika aku berdiam itulah, begitu banyak hal yang Tuhan ceritakan
kepadaku. Begitu banyak tanda yang Tuhan nyatakan di hidupku ketika aku
bertanya kepadaNya.
Beberapa hari yang lalu, aku
berangkat ke kantor. Sembari di perjalanan, Tuhan mengingatkanku dengan
kata-kata,” Dalam tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatanmu”. Aku mencari
tahu keinginan Tuhan dari kata-kata tersebut. Sampai di kantor, aku mendengar
khotbah sembari bekerja. Tanpa disadari, khotbah itu pun menuntunku dengan
kata-kata yang sama seperti yang Tuhan katakan tadi pagi.
Kini aku tahu, Tuhan menginginkan
aku untuk tenang dan berdiam di bawah kakiNya, tanpa perlu kuatir tentang
apapun juga dan tanpa protes tentang apapun juga. Hanya dengan mendengar suara
Tuhan, aku benar-benar mengalami sukacita yang luar biasa.
Terkadang ketika aku ingin
menceritakannya kepada temanku apa yang aku alami atau apa yang aku dengar, ia
justru mementahkannya dan mengatakan aku seperti meramal masa depan. Ketika aku
menceritakannya kepada Tuhan, Ia mengatakannya sekali lagi kepadaku,” Dalam
tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatanmu”.
Aku cukup tinggal tenang dan
percaya, dan melihat bagaimana Tuhan bekerja secara luar biasa di hidupku. Tidak
perlu mempertanyakan bagaimana caranya, dan tidak perlu menceritakan apapun kepada siapapun. Tuhan
mau mengajariku untuk belajar percaya sekalipun aku tidak melihat. Belajar
berdiam dan mengerti keinginan Tuhan, sekalipun begitu banyak hal yang ingin
aku pertanyakan. Tuhan ingin aku menggunakan telingaku untuk lebih peka
mendengar suaranya, mataku untuk lebih terbuka membaca firman Tuhan, dan hatiku
untuk menerima pewahyuan-pewahyuan Tuhan.
Entah kemana lagi Tuhan akan membawaku tahun 2015, tetapi aku yakin setiap langkah-langkahku dituntun oleh Tuhan kepada suatu rancangan terbaik di hidupku. Tuhan Yesus jauh lebih mengetahui segala hal yang terbaik untukku, dibanding diriku sendiri.
Tuhan mengontrol hidupku karena Ia begitu mengasihiku....Belajar tenang, tetap berdoa, dan peka dengan suara Tuhan. Jesus loves you!!!