Sabtu, 29 November 2014

A Letter for God



Bapa,                                                                                
Hari ini aku menemukan diriku pada tanggal 30 November 2014. Bapa, aku tahu jika hari ini aku masih dapat hidup, itu semua karena kasih karuniaMu yang begitu luar biasa. Hari ini aku hidup di sebuah dunia yang begitu ramai. Ramai dengan begitu banyak orang yang memiliki mimpi dan mengejarnya dengan ambisi. Suatu dunia yang penuh dengan persaingan. Hampir semua orang memiliki mimpi yang sama dan berusaha mengejarnya. Mereka tidak mengenal waktu, tenaga, dirinya sendiri, bahkan orang lain di sekitar mereka. Dunia ini membuat aku berpikir bahwa seseorang dapat diakui oleh orang lain ketika memiliki banyak uang. Orang yang lemah akan tertinggal, terinjak, bahkan tidak dipedulikan. Orang yang kuat akan dijunjung tinggi, dihormati, dan dilayani. Prioritas mereka hanya uang. Mereka berpikir bahwa uang dapat membeli cinta dan kebahagiaan.

Aku memiliki begitu banyak teman dan rekan kerja, tetapi dunia membuat aku tidak dapat mempercayai mereka sepenuhnya. Dunia membuat mereka tampak begitu palsu. Beberapa dari mereka mengatakan mereka mencintai aku, dan kemudian mereka meninggalkan aku. Bahkan di titik jenuhku aku akan selalu mengatakan bahwa aku tidak akan pernah berharap atau percaya dengan orang lain.
Tuhan, beberapa hari yang lalu aku mungkin pernah menjadi bagian dari mereka. Aku mengejar apa yang mereka katakan tentang kebahagiaan. Perlahan aku mulai melupakan jam-jamku bersamaMu. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku dengan salah satu dari mereka. Aku kira semuanya baik-baik saja, tetapi ternyata tidak. Aku mengejar kebahagiaan yang begitu hampa dan semu. Tampaknya begitu bahagia, tetapi aku tidak merasakan apapun yang mereka sebut dengan kebahagiaan. 

Untung saja, beberapa hari yang lalu Engkau menarik aku kembali sebelum aku berlari lebih jauh lagi. Sekalipun berat rasanya untuk memutar tubuhku meninggalkan mereka, tetapi aku tahu bahwa lebih baik satu hari di pelataranMu daripada seribu hari di tempat lain. Bagiku, adalah lebih baik ketika aku dekat dengan Engkau daripada aku bersama dengan orang lain yang tidak sama sekali kuketahui ketulusannya.
Bapa, beberapa hari yang lalu adalah thanksgiving day. Aku mendedikasikan rasa terima kasihku hanya kepadaMu. Terima kasih Tuhan, aku dapat mengenal Engkau sebagai Juru Selamat, Ayah, dan Sahabat terdekatku. Terima kasih telah memelukku kembali. Terima kasih telah mengajariku begitu banyak hal yang mendewasakan aku.

Tuhan Yesus, sekalipun aku hidup di dalam dunia yang fana, kebahagiaanku tidak sama seperti apa yang dunia tawarkan. Aku pernah mencoba kebahagiaan di dunia, tetapi tidak pernah ada yang sebanding bahkan melebihi kebahagiaan ketika aku melewati segala sesuatunya bersama dengan Engkau.
Bapa, hari ini mereka datang kembali di hidupku dengan menawarkan kebahagiaan semu. Aku begitu takut bahkan mataku berair ketika mengingat hari-hari yang aku lalui tanpa diriMu. Aku takut mereka melukai hatiku kembali, Tuhan. Tetapi hari ini aku mendengar suaraMu dengan jelas.

“Selama aku dapat memanggil Engkau, Bapa, semuanya menjadi baik. “
As long as I can call You, “Father”, everything will be alright

Aku memutuskan untuk turun dari ayunan yang aku mainkan bersama temanku beberapa waktu yang lalu. Aku berlari dan menduduki ayunan yang diayunkan Engkau untukku.
Ceritakan apapun yang ingin Engkau katakan kepadaku. Aku tidak memiliki apapun yang dapat kuandalkan di dunia ini. Harta, kedudukan, status, seseorang, aku sama sekali tidak memilikinya. Aku hanya dapat dan hanya mau mengandalkan Engkau.

Mereka boleh saja memperlakukanku dengan cara apapun, tetapi aku tahu Engkau membela perkaraku. Ajarkan aku untuk menjadi seorang murid yang taat. Ajarkan aku memiliki hati seorang anak yang tidak dapat jauh dari ayahNya. Jangan ambil rohMu dari padaku.
Bapa, kebahagiaan terbesarku adalah ketika aku dapat menyenangkan hatiMu.

I Love You, Father Jesus

From Your daughter
(Lydia Angela Natasya)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

© How God Writes Your Life Story, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena