Bapa,
Hari ini aku menemukan diriku pada tanggal 30 November 2014. Bapa, aku
tahu jika hari ini aku masih dapat hidup, itu semua karena kasih karuniaMu yang
begitu luar biasa. Hari ini aku hidup di sebuah dunia yang begitu ramai. Ramai
dengan begitu banyak orang yang memiliki mimpi dan mengejarnya dengan ambisi.
Suatu dunia yang penuh dengan persaingan. Hampir semua orang memiliki mimpi
yang sama dan berusaha mengejarnya. Mereka tidak mengenal waktu, tenaga,
dirinya sendiri, bahkan orang lain di sekitar mereka. Dunia ini membuat aku
berpikir bahwa seseorang dapat diakui oleh orang lain ketika memiliki banyak
uang. Orang yang lemah akan tertinggal, terinjak, bahkan tidak dipedulikan.
Orang yang kuat akan dijunjung tinggi, dihormati, dan dilayani. Prioritas
mereka hanya uang. Mereka berpikir bahwa uang dapat membeli cinta dan
kebahagiaan.
Aku memiliki begitu banyak teman
dan rekan kerja, tetapi dunia membuat aku tidak dapat mempercayai mereka
sepenuhnya. Dunia membuat mereka tampak begitu palsu. Beberapa dari mereka
mengatakan mereka mencintai aku, dan kemudian mereka meninggalkan aku. Bahkan
di titik jenuhku aku akan selalu mengatakan bahwa aku tidak akan pernah
berharap atau percaya dengan orang lain.
Tuhan, beberapa hari yang lalu
aku mungkin pernah menjadi bagian dari mereka. Aku mengejar apa yang mereka katakan
tentang kebahagiaan. Perlahan aku mulai melupakan jam-jamku bersamaMu. Aku
lebih banyak menghabiskan waktuku dengan salah satu dari mereka. Aku kira
semuanya baik-baik saja, tetapi ternyata tidak. Aku mengejar kebahagiaan yang
begitu hampa dan semu. Tampaknya begitu bahagia, tetapi aku tidak merasakan
apapun yang mereka sebut dengan kebahagiaan.
Untung saja, beberapa hari yang
lalu Engkau menarik aku kembali sebelum aku berlari lebih jauh lagi. Sekalipun
berat rasanya untuk memutar tubuhku meninggalkan mereka, tetapi aku tahu bahwa
lebih baik satu hari di pelataranMu daripada seribu hari di tempat lain. Bagiku,
adalah lebih baik ketika aku dekat dengan Engkau daripada aku bersama dengan
orang lain yang tidak sama sekali kuketahui ketulusannya.
Bapa, beberapa hari yang lalu
adalah thanksgiving day. Aku
mendedikasikan rasa terima kasihku hanya kepadaMu. Terima kasih Tuhan, aku
dapat mengenal Engkau sebagai Juru Selamat, Ayah, dan Sahabat terdekatku.
Terima kasih telah memelukku kembali. Terima kasih telah mengajariku begitu
banyak hal yang mendewasakan aku.
Tuhan Yesus, sekalipun aku hidup
di dalam dunia yang fana, kebahagiaanku tidak sama seperti apa yang dunia
tawarkan. Aku pernah mencoba kebahagiaan di dunia, tetapi tidak pernah ada yang
sebanding bahkan melebihi kebahagiaan ketika aku melewati segala sesuatunya
bersama dengan Engkau.
Bapa, hari ini mereka datang
kembali di hidupku dengan menawarkan kebahagiaan semu. Aku begitu takut bahkan
mataku berair ketika mengingat hari-hari yang aku lalui tanpa diriMu. Aku takut
mereka melukai hatiku kembali, Tuhan. Tetapi hari ini aku mendengar suaraMu
dengan jelas.
“Selama aku dapat memanggil
Engkau, Bapa, semuanya menjadi baik. “
“As long as I can call You, “Father”, everything will be alright”
Aku memutuskan untuk turun dari
ayunan yang aku mainkan bersama temanku beberapa waktu yang lalu. Aku berlari
dan menduduki ayunan yang diayunkan Engkau untukku.
Ceritakan apapun yang ingin
Engkau katakan kepadaku. Aku tidak memiliki apapun yang dapat kuandalkan di
dunia ini. Harta, kedudukan, status, seseorang, aku sama sekali tidak
memilikinya. Aku hanya dapat dan hanya mau mengandalkan Engkau.
Mereka boleh saja memperlakukanku
dengan cara apapun, tetapi aku tahu Engkau membela perkaraku. Ajarkan aku untuk
menjadi seorang murid yang taat. Ajarkan aku memiliki hati seorang anak yang
tidak dapat jauh dari ayahNya. Jangan ambil rohMu dari padaku.
Bapa, kebahagiaan terbesarku
adalah ketika aku dapat menyenangkan hatiMu.
I Love You, Father Jesus
From Your daughter
(Lydia Angela Natasya)
0 komentar:
Posting Komentar